WahanaNews.co | Partai Solidaritas Indonesia (PSI) minta Presiden Joko Widodo menegur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).
Keduanya dinilai saling lempar tanggung jawab berkaitan isu serangan siber berupa pembobolan data yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
“Sudah saatnya berhenti bicara dan mulai bekerja,” kata Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Sigit Widodo, melalui keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (11/9).
“Mohon bapak presiden bisa menegur kedua lembaga ini agar dapat bekerja dengan benar dan tidak terlalu banyak memberikan pernyataan yang membuat Indonesia menjadi bahan lelucon di dunia siber dan malah membuat kita semakin malu,” urainya.
Terkait semakin maraknya pembobolan data yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir, PSI menilai, pembobolan data yang terjadi saat ini sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
“Bahkan hari ini data pribadi Menteri Kominfo disebarkan oleh Bjorka tepat di hari ulang tahun pak menteri,” ujar Sigit.
Bjorka adalah hacker yang mengaku membobol 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar.
Kominfo sendiri membantah data yang disebarkan Bjorka di Forum Breached berasal dari data registrasi SIM card prabayar.