Uniknya,
kisah perjalanan Bung Karno ini disinggung Tan Malaka dalam karya
monumentalnya, Madilog.
Di bagian
pendahuluan, Tan Malaka membandingkan pelayaran Bung Karno dari Palembang ke
Jakarta, dengan perjalanannya dari Teluk Betung ke tujuan yang sama, memakai
perahu layar kecil Seri Renjet yang sudah tua dan bocor di sana-sini.
Baca Juga:
Sikapi Berbagai Isu Miring, Kemenko Polhukam Panggil Pengelola PIK
Tan Malaka
menceritakan, sepanjang pelayaran gerak maju perahu layar tersebut dipermainkan
angin.
Sementara
perahu yang ditumpangi Bung Karno, menurut Tan Malaka, juga ditarik sebuah
kapal bermotor Jepang.
Alhasil,
kendati Teluk Betung lebih dekat ke Jakarta, perjalanan Tan Malaka memakan
waktu lebih lama (Tan
Malaka, Madilog, Teplok Press. Cetakan Ketiga, April 2000).
Baca Juga:
Jokowi dan Suara Parpol soal Amandemen UUD
Sesampai di
Jakarta, apakah Bung Karno dan keluarganya langsung tinggal menetap di Jalan
Pegangsaan Timur 56?
Ada yang
mengatakan bahwa di hari pertama di Jakarta, Soekarno sekeluarga menginap di
kediaman Bung Hatta di Oranje Boulevard yang kini bernama Jalan Diponegoro
(John D Legge, 1972).
Namun, ada
juga catatan bahwa di Jakarta, keluarga Bung Karno awalnya menginap di Hotel
Des Indes, Harmoni, yang kemudian menjadi kompleks pertokoan Duta Merlin
(Ramadhan KH, Kuantar ke Gerbang: Kisah Cinta Ibu Inggit dengan Bung Karno, 1988; Walentina W de Jonge, Sukarno-Hatta: Bukan Proklamator Paksaan,
2015).