Mereka
akhirnya menemukan sebuah rumah yang luas pekarangannya di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56.
Keduanya
merasa rumah ini cocok bagi Bung Karno.
Baca Juga:
Sikapi Berbagai Isu Miring, Kemenko Polhukam Panggil Pengelola PIK
Chairul
teringat pesan Bung Karno: "Saya ingin mendiami rumah yang luas pekarangannya
agar saya dapat menerima rakyat banyak" (Chairul Basri, 2003).
Rupanya rumah
itu milik seorang Belanda yang sudah diinternir Jepang.
Istrinya
masih menghuni rumah tersebut.
Baca Juga:
Jokowi dan Suara Parpol soal Amandemen UUD
Wanita
Belanda itu diminta mengosongkan rumah tersebut dan dipindahkan ke Jalan
Lembang, juga di daerah Menteng.
Bung Karno
setuju pindah ke Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Memang, baik
dalam artikel di Kompas dua dasawarsa
lalu itu maupun dalam bukunya, Chairul Basri tidak menjelaskan apakah rumah di
Pegangsaan Timur itu rumah pertamaBung Karno di Jakarta setelah kembali
dari Sumatera ataukah rumah berikutnya setelah sempat menghuni rumah di Oranje
Boulevard.