Penguasa
militer Jepang memang sudah menyiapkan berbagai keperluan Bung Karno: kantor,
staf, mobil, dan sebuah rumah (Bob Hering, Soekarno: Bapak Indonesia Merdeka. Jilid 1,
1901-1945, 2003).
Baca Juga:
Sikapi Berbagai Isu Miring, Kemenko Polhukam Panggil Pengelola PIK
Ingin Rumah yang Luas
Beberapa buku
memastikan bahwa Soekarno dan keluarganya tidak langsung tinggal menetap di
Jalan Pegangsaan Timur 56, tetapi mulanya pernah di sebuah rumah cukup besar
bertingkat dua di jalan raya daerah elite Menteng, Oranje Boulevard (Lambert
Giebels, 2001; Ramadhan KH, 1988; Soebagijo IN (penyunting), Mr Sudjono: Mendarat dengan
Pasukan Jepang di Banten 1942, 1983).
Bung Karno
sendiri tidak jelas menyebut alamat rumah tinggalnya yang pertama di Jakarta.
Baca Juga:
Jokowi dan Suara Parpol soal Amandemen UUD
Beliau hanya
mengatakan bahwa "Jepang telah menyediakan sebuah rumah bertingkat dua dan
manis potongannya, terletak di sebuah jalan raya Jakarta" (Cindy Adams, 2000).
Namun,
setelah beberapa waktu, Bung Karno dan Bu Inggit merasa kurang senang tinggal
di rumah bertingkat dua di Oranje Boulevard (kemudian dipastikan posisinya di
Jalan Diponegoro Nomor 11) itu (Lambert Giebels, 2001).
Bagi mereka,
rumah itu terasa tidak cukup luas untuk menerima tamu Bung Karno yang semakin
banyak.