WahanaNews.co | Seiring penambahan penduduk, penggunaan energi dunia juga terus meningkat.
Demi menggantikan penggunaan energi yang selama ini menjadi tumpuan, dibutuhkan rencana sistematis dan akselerasi pengembangan energi terbarukan.
Baca Juga:
Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Minyak Pertamina, Kini Buron dan Diduga di Singapura
Dengan sumber daya alam yang dimiliki, Indonesia punya potensi besar beralih ke energi terbarukan.
Potensi tersebut, di antaranya, panas bumi, bahan bakar nabati, coal bed methane (CBM), tenaga air, surya, dan angin.
Maka, pemerintah pun memasang target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen, yang diharapkan bisa dicapai pada 2025, atau 4 tahun dari hari ini.
Baca Juga:
Dari TV ke BUMN Energi, Tina Talisa Kini Jabat Komisaris Pertamina Patra Niaga
Pertamina, sebagai BUMN Energi, menegaskan kembali komitmen dan kesiapannya untuk terus mendorong tumbuhnya energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, memastikan, pihaknya menerapkan langkah-langkah nyata untuk mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan yang dijabarkan dalam 8 inisiatif transisi energi, selaras dengan target bauran energi terbarukan Indonesia sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.
"Kami sangat bersungguh-sungguh untuk menjalankan transisi energi yang menjadi tujuan bersama untuk mengurangi pemanasan global dan mencapai keberlanjutan energi," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dikutip Senin (30/8/2021).