Bahkan, Pemerintah Portugis sendiri
beberapa kali mengadakan perundingan dengan sejumlah partai politik, seperti UDT, Fretilin, dan Apodeti.							
						
							
							
								
Namun, upaya
tersebut tidak membuahkan hasil.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Motif Dana dan Otorisasi KCP, 2 Prajurit Kopassus Terjerat Kasus Penculikan Kacab BRI
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								
Memasuki awal 1975, Sutiyoso
ditugaskan secara klandestin atau rahasia pra-Operasi Sandiyudha terbatas, yang kemudian dikenal dengan sandi Operasi Flamboyan.							
						
							
							
								
Sutiyoso menjadi orang pertama yang
disusupkan oleh Benny Moerdani ke Timtim untuk mengumpulkan informasi.							
						
							
							
								
Bersamaan dengan itu, Satuan Tugas
(Satgas) Intelijen Kopassus, di bawah pimpinan Mayor Yunus Yosfiah
yang beranggotakan 100 personel, dipersiapkan.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Profil Kolonel Kopassus Amril Hairuman yang Ditunjuk Memimpin Upacara HUT ke-80 RI
									
									
										
									
								
							
							
								
Seiring perkembangan situasi di Timor
Portugis, Satgas dikembangkan dengan membagi menjadi tiga tim yang diberi sandi
nama perempuan, yakni Susi, Tuti, dan Umi.							
						
							
							
								
Masing-masing tim beranggotakan 100
personel, sebagai bagian dari tim Operasi
Flamboyan.							
						
							
							
								
Tim Susi dipimpin Mayor Infanteri
Yunus Yosfiah, dengan Wakil Komandan Kapten
Infanteri Sunarto.