Sehingga, selama 5
hari mereka sudah kehabisan logistik. Makanan tidak ada, begitu juga air minum.
Keletihan yang amat sangat, ditambah rasa lapar dan haus, mereka
harus terus bergerak menghindari kejaran musuh.
Baca Juga:
Viral Seorang Pria Klaim Anggota Kopassus di Sidang PN Tangerang, TNI Buka Suara
Di tempat yang dirasa aman, Sutiyoso
memerintahkan pasukannya untuk istirahat, tapi
Sutiyoso terus menahan kantuk dan rasa letih, lapar, dan
hausnya.
Sutiyoso tidak mau semua terlelap, harus ada yang berjaga dan waspada.
Di tengah keletihan, rasa lapar, dan haus yang luar biasa itu, Sutiyoso tidak mau mengendorkan
kewaspadaan.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Dalam upaya melepaskan diri dari
kejaran Fretilin, Sutiyoso juga melarang anggotanya untuk melepaskan tembakan, kecuali sangat diperlukan untuk mempertahankan diri karena peluru
mereka masing-masing tinggal 20 butir dari semula 250 butir.
Setelah beristirahat sejenak, Sutiyoso
bersama pasukannya kembali bergerak menyusuri jalur pantai, mengingat beberapa jalur telah disekat oleh Fretilin.
Satu persatu pasukannya bergerak pada
malam hari.