Sumber stres-nya adalah utang yang harus dilunasinya. Dia datang ke Jerman menggunakan dana talangan sebesar Rp 20 juta. Duit itu digunakan untuk biaya transportasi pesawat pergi-pulang Jakarta-Jerman. Ditambah ia tiba-tiba dipecat dari ID Logistic.
“Makin down karena enggak ada bantuan untuk mendapatkan pekerjaan baru,” tutur dia.
Baca Juga:
Tak Satu pun Bunker Bisa Digunakan, Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III
Sementara biaya lain adalah pengurusan berkas, pengiriman dokumen, pembuatan visa, biaya makan, sebagiannya diutang dari duit orang tuanya dan tambahan tabungannya.
Peserta ferienjob ini menerima pemberitahuan pemecatan pada 2 Desember 2023. Pemutusan kontrak kerja disampaikan Brisk secara sepihak.
Kabar buruk itu disampaikan langsung oleh rekannya sesama mahasiswa ferienjob yang bekerja di Brisk. “Semua alasan pemecatan mahasiswa sama, pasti karena bekerja tidak maksimal, pengurangan karyawan,” tutur dia.
Baca Juga:
Viral Video Orang Batak dari Jerman, Kecam Jalan Sideak Rusak Akibat Proyek Konstruksi di Samosir
Cerita Anita selaras dengan penuturan Renda—nama samaran—yang juga ikut ferienjob asal Universitas Jambi.
Kedua mahasiswa ini memang saling mengenal karena menempati satu apartemen dan satu tempat kerja di ID Logistic. Ada 15 mahasiswa yang dipecat dari ID Logistic, termasuk Anita dan Renda.
Menurut Renda, Brisk mengirimkan surat pemutusan kontrak sepihak. Surat pemecatan itu tertanggal 28 November 2023.