"Peran perempuan dalam industri ini terbukti mampu membantu menyelamatkan perekonomian nasional dari resesi ekonomi global. Mereka berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan keluarga," ujar Indra.
Dalam sektor kesiapsiagaan darurat, Indonesia mengakui peran penting perempuan dari tahap pra bencana hingga pasca bencana.
Baca Juga:
Kemen PPPA Komit Dampingi dan Selesaikan Dugaan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kota Balikpapan
Delegasi Indonesia menekankan pentingnya strategi penanggulangan bencana yang responsif gender, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang Pengarusutamaan Gender dalam Penanggulangan Bencana.
Ketersediaan data terpilah berbasis gender dalam sektor penanggulangan bencana, dapat menunjukkan adanya ketimpangan gender atas dampak bencana terhadap kelompok rentan termasuk disabilitas.
Dalam merespon ketimpangan gender dalam isu perubahan iklim, Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim yang menekankan pentingnya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dimana kelompok perempuan dan anak lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Baca Juga:
Wamen PPPA Dorong Kolaborasi Wujudkan Infrastruktur Ramah Perempuan dan Anak
Menurut Indra, rencana aksi ini bertujuan menciptakan keadilan dan keamanan sosial terhadap bencana dan perubahan iklim, melalui keterlibatan dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan.
Dalam hal pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender, Indonesia menekankan kembali pentingnya perlindungan bagi kelompok rentan, dalam hal ini adalah perempuan dan anak.
Inisiatif pemerintah seperti Survei Nasional Pengalaman Hidup Perempuan dan penyediaan Layanan Hotline SAPA 129 menunjukkan komitmen Indonesia dalam memfasilitasi akses bagi korban untuk melaporkan tindak kekerasan.