WahanaNews.co | Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) memuji dan mengapresiasi cara kerja yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
Mereka optimis cara kerja yang dilakukan Amran mampu menjawab tantangan pertanian serta memenuhi kecukupan pangan nasional.
Baca Juga:
MK Menilai Periodisasi Masa Jabatan Anggota Legislatif Tidak Diperlukan
Amran yang dikenal sebagai Menteri "siap kotor" alias terjun langsung ke lapangan mau mengetahui apa saja persoalan yang harus diselesaikan.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PDIP, Ono Surono.
Menurut Ono, perjuangan Amran dalam memenuhi makanan rakyat terus dilakukan secara konsisten.
Baca Juga:
Kontroversi SIM Seumur Hidup: Usulan DPR Vs Alasan Forensik Polri
Karena itu, Ono meminta semua anggota Komisi IV mendukung penuh upaya percepatan dan peningkatan produksi nasional.
"Kita apresiasi sikap pak menteri yang konsisten memastikan petani supaya jangan dirugikan. Kenapa? karena petani adalah pejuang perut masyarakat Indonesia, applus untuk pak menteri," tegas Ono.
Sementara Anggota DPR lainnya Firman Soebagyo dalam rapat kerja bersama jajaran Kementan di Gedung Parlemen Jakarta, mengatakan bahwa dalam dunia pertanian, kita harus siap kotor.
“Jika kakinya bersih, maka permasalahan tidak akan terselesaikan. Dan bapak sudah mewakafkan diri untuk pertanian. Kami doakan Bapak bisa lanjut lima tahun lagi," ujar Firman, belum lama ini.
Menurut Firman, kembalinya Amran ke kementan sangatlah tepat mengingat saat ini tantangan yang dihadapi adalah krisis pangan di seluruh dunia. Terlebih pangan adalah kebutuhan pokok dan hak asasi manusia yang harus dijamin oleh negara.
“Bapak Menteri telah berani menyampaikan pendapat secara transparan dan ini patut diapresiasi," katanya.
Firman pun menekankan pentingnya keberanian dan dedikasi dari seluruh jajaran Kementan untuk menghadapi tantangan yang ada.
Meskipun Amran baru lima bulan menjabat, konsolidasi internal harus segera dilakukan. Evaluasi menyeluruh dari para pejabat lama dinilai sangat penting untuk mencapai target yang diinginkan.
"Data yang akurat adalah kunci untuk mencapai target-target yang sudah kita rencanakan. Fungsi pengawasan harus berjalan maksimal, dan tanpa data yang akurat, target tidak akan tercapai," katanya.
[Redaktur: Zahara Sitio]