Di tengah maraknya isu pengoplosan BBM, Bambang menegaskan bahwa sidak yang dilakukan bertujuan untuk menjaga kualitas BBM yang dipasarkan oleh SPBU Pertamina agar tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa BBM yang dijual di SPBU telah memenuhi persyaratan yang berlaku dan tetap berkualitas," jelasnya.
Baca Juga:
Skandal Pertamax Oplosan, Kerugian Konsumen Tembus Rp17,4 Triliun
Selain itu, sidak ini juga bertujuan untuk memastikan kesiapan pasokan BBM menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
"Kami ingin memastikan bahwa pasokan BBM cukup hingga Idul Fitri. Sebelumnya, kami juga telah menggelar rapat dengan beberapa penyalur BBM nonsubsidi seperti Shell, AKR, BP, Exxon, dan Patra Niaga. Mereka telah memastikan bahwa stok BBM dalam kondisi aman," tuturnya.
Dalam kondisi PT Pertamina yang tengah diterpa berbagai isu, Bambang menegaskan bahwa Komisi XII DPR RI masih menaruh kepercayaan pada perusahaan pelat merah tersebut, seraya menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.
Baca Juga:
Terminal BBM Tanjung Gerem Pertamina di Cilegon Digeledah Kejagung
"Kami tetap percaya pada Pertamina. Kami juga prihatin dengan situasi ini, tetapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku. Jika ada penyimpangan, tentu harus diproses sesuai dengan aturan yang ada," tegasnya.
Sebelumnya, Komisi XII DPR RI melakukan sidak di SPBU Pertamina kawasan Cibubur, Jakarta, guna memastikan tidak ada pengoplosan BBM jenis pertalite dan pertamax.
Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Hariyadi, juga mengambil sampel BBM yang kemudian dikirim ke Lemigas untuk dianalisis lebih lanjut.