Kini, fenomena ini kembali mengemuka di media sosial. Banyak WNI yang menyuarakan pilihannya untuk tinggal di luar negeri dengan tagar #kaburajadulu.
Menurut pengamat pendidikan Edi Subhkan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), hal ini merupakan cerminan dari kekecewaan anak muda Indonesia terhadap kondisi di dalam negeri.
Baca Juga:
WNI Ramai-ramai Jadi Warga Singapura, Ini Alasannya
“Ini adalah bentuk protes dari mereka yang merasa aspirasi dan harapan mereka tidak didengar oleh pemerintah. Mereka merasa tidak ada masa depan yang jelas di Indonesia,” ungkap Edi.
Edi menambahkan, tagar #kaburajadulu merupakan sindiran kepada pemerintah karena ketidakjelasan yang ada di tanah air.
“Kondisi yang semakin memburuk dan pemerintah yang tidak mau mendengar kritik, membuat anak muda merasa tidak ada pilihan lain selain mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri,” lanjutnya.
Baca Juga:
PAOCC Tangkap 30 WNI di Filipina, Diduga Terlibat Sindikat Penipuan
Di sisi lain, Billy Mambrasar, mantan Staf Khusus bidang Pendidikan Presiden Joko Widodo, menilai bahwa merantau ke luar negeri tidak salah, asalkan orang tersebut tetap berniat kembali ke tanah air untuk berkontribusi.
"Merantau bukan untuk melarikan diri, tetapi untuk mencari jati diri. Dan yang terpenting adalah kembali untuk membawa manfaat bagi negeri ini," kata Billy.
Billy mengajak para perantau untuk kembali ke Indonesia dan mengimplementasikan ilmu serta pengalaman yang mereka dapat di luar negeri.