Jongkie mengatakan, Gaikindo optimis
penjualan mobil baru pada tahun ini bisa mencapai target, sejalan dengan target
pertumbuhan ekonomi sebesar 4-5% yang ditetapkan pemerintah.
"Kita harapkan pertumbuhan
ekonomi dapat terus meningkat dan kita harus optimistis target akan tercapai
dan selalu realistis saja," ucapnya.
Baca Juga:
Di GIIAS 2024, PLN Beberkan Layanan Infrastruktur Charging Station Terintegrasi Dalam Aplikasi PLN Mobile
Sebelumnya, Menko Perekonomian,
Airlangga Hartarto, optimistis kebijakan ini dapat
meningkatkan produksi hingga mencapai 81.752 unit.
Kebijakan PPnBM 0% untuk mobil baru,
berlaku bagi kendaraan 1.500 cc ke bawah dan memiliki kandungan lokal sampai
70%.
"Kebijakan ini merupakan stimulus
yang diberikan pemerintah guna memulihkan sektor otomotif yang terpukul akibat
pandemi," ujar dia.
Baca Juga:
Pertumbuhan Pesat Mobil Listrik di Indonesia: Saingi Thailand, Lewati Jepang!
Saat ini, mobil-mobil bermesin di
bawah 1.500 cc sampai 2.500 cc dikenai PPnBM sebesar 10% hingga 40%.
Jika skenario pemerintah berjalan
sesuai harapan, berarti mobil berkapasitas 1.500 cc yang saat ini dibanderol Rp
200 juta, bisa mendapat kortingan harga Rp 20 juta setelah PPnBM-nya dihapus.
Menko Perekonomian menambahkan,
insentif tersebut bakal dievaluasi setiap tiga bulan.