WahanaNews.co | Delapan warga Jalan Melati 1, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, diduga terpapar virus yang berasal dari tikus. Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan pada ke-8 warga tersebut untuk tidak melakukan kontak erat dengan warga lainnya.
Menurut Dicky, orang yang terpapar itu juga harus diperiksa darahnya.
Baca Juga:
Lima Tahun Setelah COVID-19: WHO Desak China Berbagi Data, Ini Jawabannya
"Pemeriksaan terdiri dari 2 aspek, yakni manusia dan aspek (sampel) binatangnya," ujarnya, Kamis (2/6/2022).
Dicky juga meminta kepada Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Selatan untuk menangani serius soal penyakit yang dialami delapan warga itu sambil menunggu hasil pemeriksaan sampel tikus oleh Kementerian Kesehatan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada delapan orang yang jatuh sakit untuk sementara tidak berkontak dengan keluarga.
Baca Juga:
'Ngamuk' di Jepang, Strain KP.3 COVID-19 Lebih Menular Dibanding JN.1
"Tidak harus isolasi tapi memastikan bahwa yang terpapar ini sementara tidak kontak dengan orang sekitar. Dirawatlah sambil menunggu sampel," kata Dicky.
"Ini bicara masalah sanitasi lingkungan artinya tempat tempat yang menjadi sarang tikus ini juga harus dibersihkan. Ini juga mencegah kontak dengan kotoran si hewan baik itu urine atau cairan tubuh lain dari si tikus," ucap Dicky.
Semula, delapan orang itu mengalami demam tinggi dan mengeluhkan adanya bercak merah pada bagian lengan dan kaki dalam waktu berdekatan, lalu diikuti rasa ngilu pada tulang.