Sementara itu, Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Sorta mengatakan, pengambilan sampel pada puluhan tikus karena adanya laporan dari warga.
"Laporannya diduga ditularkan oleh salah satunya tikus yang kita sebut zoonosis. Jadi kita sekarang melakukan pemeriksaan baik itu virus atau bakteri yang akan kita ambil melalui swab," kata Sorta.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
in Kesehatan untuk mengimbau kepada warga di sekitar untuk selalu membersihkan rumah guna menghindari tikus bersarang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum memastikan gejala demam tinggi dan bercak merah di kulit pada sejumlah penduduk di DKI Jakarta akibat pengaruh virus dari tikus.
"Saya sudah mendengar informasinya. Kita 'double ceck' lagi, karena banyak cerita terkait itu, tapi belum tentu benar," katanya usai menghadiri Kick Off Fasilitas Change Source Penggunaan BBO Dalam Negeri dan Peresmian Pabrik Bahan Baku Obat (BBO) di PT Kimia Farma Sungwun Pharmachopia Delta Silicone 1 Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Menkes mengatakan seluruh laporan terkait kejadian itu masih ditindaklanjuti sejumlah pihak terkait di Kemenkes maupun Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Seperti laporan hepatitis misterius, ternyata kebanyakan karena Dengue, bukan karena hepatitis yang itu (hepatitis misterius)," kata Budi Gunadi Sadikin.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati kepada wartawan di Jakarta menjelaskan delapan warga RT008 dan RT010 Jalan Melati Satu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, belum bisa dikategorikan sakit karena terpapar virus yang dibawa oleh tikus.