WahanaNews.co, Jakarta - Tim Operasi Nusantara Cooling System (NCS) Polri meminta seluruh kapolres dan kapolsek jajaran Polda Lampung untuk mengoptimalkan kegiatan pendinginan atau cooling system menjelang Pilkada Serentak 2024 karena daerah itu menjadi salah satu yang rawan.
"Indeks Potensi Kerawanan Pemilu 2024 menggambarkan Provinsi Lampung daerah rawan beserta provinsi lainnya, yaitu Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Papua," kata Wakil Kepala Operasi NCS Polri Brigadir Jenderal Polisi Yuyun Yudhantara melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca Juga:
Partisipasi Rendah, Relawan RIDO Sebut KPU Jakarta Bermasalah
Yuyun mengatakan bahwa berdasarkan Indeks Potensi Kerawanan Pilkada (IPKP), Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah rawan.
Menurut dia, potensi kerawanan pilkada hasil penilaian terhadap sejumlah indikator dari tujuh dimensi, yaitu dimensi penyelenggara, pengamanan, peserta pilkada, partisipasi masyarakat, potensi gangguan kamtibmas, potensi ambang gangguan dan gangguan nyata.
"Kami berharap pilkada serentak di Provinsi Lampung terbebas dari konflik dan berlangsung dengan aman," tuturnya.
Baca Juga:
Wamendagri Bima Arya Sebut Tak Ada Intervensi Partai Coklat di Pilkada 2024
Ia mengatakan dalam kegiatan cooling system mengedepankan upaya preemtif dan preventif dengan pendekatan humanis dan persuasif.
NCS Polri mengapresiasi langkah Kapolda Lampung beserta jajarannya yang selama ini telah melaksanakan sejumlah kegiatan cooling system untuk meredam potensi konflik dengan mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas dan anggota polres lainnya.
"Mengingat pelaksanaan pilkada serentak sudah semakin dekat maka kami mengimbau jajaran Polda Lampung untuk memaksimalkan kegiatan cooling system yang sudah ada," ujarnya.
Yuyun mencatat ada beberapa konflik di Lampung, yaitu perusakan rumah ibadah, unjuk rasa dugaan politik uang pada Pilkada Lampung 2018, dan sejumlah konflik sosial.
"Situasi-situasi seperti ini perlu diantisipasi, apalagi waktu pelaksanaan pilkada sebentar lagi," katanya.
Oleh karena itu, peran seluruh satuan kerja, baik Bhabinkamtibmas, intel maupun lainnya perlu ditingkatkan untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif selama pelaksanaan pilkada.
Ia menambahkan kegiatan NCS yang diinisiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berhasil mengantisipasi berbagai konflik melalui beberapa kegiatan, yaitu bakti sosial, silaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi kemasyarakatan.
"Hasil berbagai survei kegiatan NCS ini mendapat sentimen positif 97 persen. Narasi positif ini berkontribusi terciptanya suasana kondusif selama pilpres kemarin," katanya.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Polisi Helmy Santika mengatakan sudah memerintahkan kepada seluruh pejabat utama Polda Lampung dan para kapolres untuk meningkatkan sensitivitas.
Ia meminta kepada para anggotanya yang hadir secara langsung maupun daring dalam arahan Tim Ops NCS Polri tidak sekadar menggugurkan kewajiban, namun harus menerapkan arahan-arahan para Kasatgas NCS Polri secara maksimal dan optimal untuk terciptanya pilkada yang aman, damai dan tertib.
"Harapan kami semua pada saat tahapan maupun puncak dari pesta demokrasi di Provinsi Lampung ini situasi kamtibmas tetap kondusif, kemudian pesta demokrasinya berjalan, aman, tertib dan lancar, sehingga terpilih yang akan memimpin, baik itu bupati, wali kota maupun gubernur secara demokratis," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]