WahanaNews.co | Perusahaan otomotif Tesla dilaporkan setuju untuk membangun pabrik baterai dan kendaraan listrik di Indonesia setelah CEO Elon Musk bertemu dengan Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu di situs peluncuran SpaceX di Texas.
Realisasi proyek itu mungkin dimulai tahun ini, meskipun kesepakatan belum ditandatangani.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia pada 19 Mei 2022 mengatakan bahwa kesepakatan itu dilakukan tanpa memberikan terlalu banyak rincian.
Dia memang mengisyaratkan bahwa proyek itu mungkin dimulai tahun ini.
Seperti dilansir situs BenarNews yang berbasis di Washington, Bahlil mengatakan, Tesla setuju untuk membangun pabrik baterai dan kendaraan listrik di sebuah kompleks industri di provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga:
Investor Tesla Setujui Paket Gaji CEO Elon Musk Senilai Rp917 Triliun
“Insya Allah tahun ini Tesla masuk Indonesia. Tapi bulannya belum bisa saya umumkan,” kata Bahlil Lahadalia dikutip dari laman Insideevs, Sabtu (21/5/2022).
Meskipun kedengarannya bagus, Tesla belum secara resmi mengkonfirmasi kesepakatan itu.
“Kita tunggu saja, karena belum ada kesepakatan. Berapa investasinya masih dirahasiakan, masih menunggu. Tapi ini bagus,” lanjut Bahlil.
Setelah bertemu Elon Musk pada 15 Mei 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan dia membahas teknologi dan inovasi dengan pengusaha miliarder itu.
Dalam sebuah video yang dirilis setelah pertemuan tersebut, CEO Tesla mengatakan dia bersemangat oleh antusiasme Indonesia, menambahkan bahwa Tesla dan SpaceX sedang mencermati potensi kolaborasi di banyak bidang.
Indonesia telah berusaha untuk menarik investasi dari Tesla selama beberapa tahun, sekarang berusaha untuk mewujudkan kerja sama itu, apalagi posisinya Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
Logam ini adalah elemen penting untuk katoda baterai kendaraan listrik.
Pada tahun 2025, Indonesia menetapkan target untuk 20% mobil yang dibuat di dalam negeri menjadi mobil listrik.
Indonesia sedang mencoba untuk mengembangkan pasar EV-nya, dengan Hyundai baru-baru ini yang memulai produksi Ioniq 5, sementara Wuling Motors dari China diperkirakan akan membuat EV kecil di pabriknya di Indonesia akhir tahun ini.
Selain itu, Hyundai dan LG Energy Solution memulai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik senilai USD1,1 miliar di dekat ibu kota Jakarta.
Setelah selesai, pabrik tersebut diharapkan dapat memproduksi sel baterai yang cukup untuk memberi daya pada 150.000 kendaraan listrik per tahun.
Produksi dijadwalkan akan dimulai pada 2023. [Tio]