WAHANANEWS.CO, Jakarta - Upaya pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, berkarakter, serta berakar kuat pada identitas bangsa terus diperkuat melalui kolaborasi strategis lintas lembaga dan pemangku kepentingan.
Langkah ini menjadi bagian penting dari komitmen nasional untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran budaya dan kemampuan literasi yang tinggi.
Baca Juga:
Belum Telat! Program Pemutihan Pajak Kendaraan Masih Berlanjut di 9 Provinsi hingga 2026
Sebagai bentuk konkret, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggandeng Komisi X DPR RI dalam kegiatan Diseminasi Bahan Penguatan Program Literasi Kebahasaan dan Kesastraan yang digelar di Bandung, pada Senin (6/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan, mahasiswa, pegiat literasi, dan perwakilan media massa.
Melalui kegiatan ini, pemerintah ingin meningkatkan kapasitas para pendidik dan pelaku pendidikan dalam mengimplementasikan kedaulatan bahasa Indonesia serta memperkuat peran guru sebagai agen perubahan di bidang literasi kebahasaan dan kesastraan.
Baca Juga:
Kemendikdasmen Luncurkan Panduan dan Buku Kurasi STEM untuk Perkuat Pendidikan Abad 21
Program ini juga menjadi tindak lanjut dari Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan berbasis identitas bangsa dengan pendekatan pembelajaran kontekstual, adaptif, dan menyenangkan.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menegaskan bahwa literasi kebahasaan dan kesastraan bukan hanya kemampuan membaca atau menulis semata, tetapi mencakup kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan mengapresiasi nilai-nilai budaya bangsa.
“Dengan literasi yang kuat, generasi muda akan lebih siap menghadapi tantangan zaman. Bahasa dan sastra menjadi fondasi penting untuk mewujudkan masyarakat berdaya saing global tanpa kehilangan jati diri,” ujar Imam.