WahanaNews.co | Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto buka suara merespons desakan sejumlah pihak yang menuntut dirinya mundur.
Benny dituding menyampaikan informasi tidak bertanggung jawab mengenai peristiwa kematian Brigadir J.
Baca Juga:
Putra Kelahiran Serui, Irjen Pol Alfred Papare Menjadi Kapolda Papua Tengah
"Ketika video wawancara itu dipenggal-penggal, maka ceritanya menjadi lain. Perlu melihat secara utuh kejadian yang menimpa diri saya," ujar Benny dikutip dari 20 Detik, Jumat (12/8).
"Jangan karena sedang trending terus jadi ikut-ikutan," tegas Benny Mamoto.
Sebelumnya Benny juga telah memberikan klarifikasi bahwa ia mendapatkan keterangan sumber dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto yang telah resmi dinonaktifkan sejak 20 Juli lalu saat proses penyidikan kasus meninggalnya Brigadir J.
Baca Juga:
Komjen Ahmad Dofiri Resmi Jabat Wakapolri
Salah satu desakan mundur datang dari Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Mahesa. Dia menilai Benny sudah tak layak lagi ada di lembaga seperti Kompolnas.
"Kalau mantan jenderal punya budaya malu, Benny Mamoto mundurlah dari Kompolnas," katanya.
Seperti diketahui, buntut cibiran pada Benny terjadi usai ia menyebut bahwa kejadian yang mengakibatkan kematian Brigadir J merupakan kejadian yang diawali dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.
Benny saat itu juga mengaku telah mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan menyatakan tidak ada kejanggalan sama sekali dalam kasus tewasnya Brigadir J.
"Saya turun langsung, melihat langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada," ujar Benny beberapa waktu lalu
Pernyataan Benny itu memang tak jauh beda dari keterangan awal versi polisi yang disampaikan mantan Budhi Herdi semasa menjabat Kapolres Jaksel. Budhi pada 12 Juli lalu menjelaskan bahwa Brigadir J memasuki kamar istri Sambo saat Putri beristirahat usai baru kembali dari luar kota.
Narasi itu kini terbantahkan oleh keterangan yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada konferensi pers pada Selasa (9/8). Kapolri menegaskan tak ada peristiwa tembak menembak.[zbr]