Pembawa acara juga terdiam, meski
sebelumnya dengan sumringahnya memperkenal bahwa rudal ini bakal mampu menenggelamkan kapal sasaran target dalam waktu kurang
dari empat menit saja.
Setelah mendapat arahan, pembawa acara
mulai buka suara, meminta Presiden, Panglima TNI dan KSAL untuk mengalih
pandang ke KRI Kujang.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Sebab, sesuai rencana, jika KRI Clurit gagal meluncurkan rudal, maka KRI Kujang akan
mengambil alih peluncuran.
Namun, baru saja Jokowi memalingkan
pandang dari KRI Clurit, tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara desingan keras
dari KRI Clurit, disertai melesatnya sebuah benda
panjang berwarna putih ke udara, dan meluncur cepat mengarah ke KRI
Karimata.
Ternyata, ada
kendala teknis, sehingga rudal baru bisa diluncurkan
lima menit lebih lambat dari waktu peluncuran yang dijadwalkan.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Walau akhirnya rudal berhasil
menghancurkan sasaran, tapi ketika
itu kegagalan meluncurkan rudal C-705 tepat waktu menjadi sorotan masyarakat.
Tak cuma Indonesia, tapi juga dunia.
Di dalam negeri Jokowi mendadak di-bully, padahal beliau sendiri juga tak tahu bagaimana peristiwa itu
bisa terjadi.