WahanaNews.co | Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Sipil Kawal Pemilu Bersih mengungkapkan bahwa dugaan kecurangan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang Pemilu 2024 dilakukan mulai sekretariat hingga komisioner.
Pakar hukum pidana mewakili Koalisi, Feri Amsari mengaku pihaknya telah mengantongi banyak bukti yang mengaitkan beberapa dugaan kecurangan KPU selama proses verifikasi partai peserta Pemilu.
Baca Juga:
Mahkamah Agung Kabulkan Gugatan Abdul Faris Umlati, ARUS Terus Melaju
"Yang mengindikasikan ada perintah pusat. Yang mengindikasikan ada peran sekretariat. Yang mengindikasikan ancaman sekretariat, maupun ancaman dari komisioner," kata Feri dikutip dari kanal YouTube CNN Indonesia TV, Rabu (28/12).
Feri mengatakan pihaknya total telah mengumpulkan bukti dari 19 daerah, terdiri dari 12 kabupaten dan tujuh provinsi yang mengindikasikan dugaan kecurangan KPU selama proses verifikasi partai.
Bukti-bukti tersebut, kata dia, akan pihaknya rangkai sebagai materi aduan koalisi ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Kepolisian.
Baca Juga:
Debat Terakhir Pilgub Sultra 2024 Fokus pada Isu Lingkungan
"Kita juga sudah banyak menemukan bukti lain, sedang dikumpulkan teman-teman," kata Feri.
Menurut Feri, Koalisi akan menyerahkan laporan tersebut kepada DKPP dan Kepolisian secara bertahap.
Upaya itu dilakukan untuk membuktikan pihaknya tak akan main-main merespons dugaan kecurangan yang dilakukan KPU.