Ini
jauh dari realisasi yang dilakukan TNI AD dan TNI AL.
Masih
mengutip dokumen yang sama, dengan jumlah penduduk sekitar 262,7 juta, Indonesia
memiliki 400 ribu personel militer dan 400 ribu personel cadangan.
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Halmahera Barat, Ada Pantai yang Bisa Mengusir Kegalauan Pengunjungnya
Sementara,
anggaran pertahanan yang dikerahkan rata-rata mencapai US$ 7.600 juta atau Rp 110,4
triliun per tahun.
Anggaran
pertahanan Indonesia kalah jauh dari Singapura yang hanya berpenduduk 5,9 juta
jiwa, namun memiliki 72.500 personel militer aktif, 312.500 personel cadangan,
dan anggaran militer US$ 11.200 juta atau Rp 162,7 triliun.
Sudah
anggarannya terbatas, mayoritas anggaran pertahanan di Indonesia dipakai untuk
belanja pegawai.
Baca Juga:
Serahkan Rumah Pada Ahli Waris KRI Nanggala 402, Bupati Sidoarjo Dampingi Menhan Prabowo
Contohnya,
pada 2020, Indonesia menganggarkan Rp 127,35 triliun untuk bidang pertahanan.
Anggaran
sebesar itu 41,6 persennya dipakai untuk belanja pegawai, 32,9 persen untuk
belanja barang, dan 25,4 persen untuk belanja modal.
Sementara,
anggaran untuk program modernisasi alutsista dialokasikan khusus sebesar Rp 10,86
triliun.