Kelainan ini biasanya menimpa bayi yang
keluarganya pun memiliki riwayat kelainan serupa.
Di beberapa kasus, kondisi penis kemungkinan bengkok ke bawah,
sehingga bayi menyemprot ke bawah ketika buang air kecil. Sehingga, bagi yang tidak
mengetahuinya, penderita dikira wanita.
Baca Juga:
Bursa Tim Satelit MotoGP 2023 Tak Kalah Riuh
Untuk mengembalikan fungsi organ vital
si penderita, tindakan medis yang dilakukan biasa melalui jalan pembedahan
alias operasi. Tapi, langkah ini hanya bisa
dilakukan saat penderita berusia 18 bulan.
Andika
Perkasa menyebut, kelainan hipospadia
yang dialami Aprila Manganang ketika lahir termasuk sangat serius.
Namun,
karena keterbatasan fasilitas medis saat kelahiran, Aprilia Manganang
ditetapkan berjenis kelamin perempuan.
Baca Juga:
MotoGP Argentina 2022: Aleix Espargaro Persembahkan Kemenangan Pertama bagi Aprilia
"Aprilia
Manganang sangat tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan, Aprilia Manganang
mengalami kelainan dalam sistem reproduksinya. Dalam terminologi kesehatan,
kelainan itu disebut hipospadia,"
kata Andika Perkasa kepada wartawan.
"Dalam
perkembangannya, kami melihat dan mengamati Aprilia Manganang. Dia kemudian
menjalani pemeriksaan medis pada 3 Februari 2021," ujar Andika Perkasa.
"Dari
hasil pemeriksaan, ternyata Apilia Manganang lebih memiliki organ laki-laki,
bahkan tidak ada ditemukan organ internal jenis kelamin wanita," tutur
Andika Perkasa.