WahanaNews.co | Masifnya penggunaan internet di Indonesia tidak lepas dari berbagai resiko negatif baik itu penipuan, berita hoax, bullying dan kejahatan lainnya, sehingga para pengguna internet dituntut untuk lebih bijak dalam menggunakan internet atau juga teknologi digitalisasi. Pemerintah melalui Kominfo bersama DPR RI terus menjalankan program diskusi Ngobrol Bareng Legislator. Tetapi tema diskusi kali ini, mengusung tema “Peran Media Sosial dalam Pemberantasan Kekerasan Online” dengan melibatkan beberapa narasumber seperti Anggota Komisi I DPR RI Dapil Bangka Belitung, Rudinato Tjen serta Luthfi Kurniawan selaku Social Media Marketing Specialist.
Pada kesempatannya, Anggota Komisi I DPR RI Dapil Bangka Belitung, Rudianto Tjen menyampaikan terima kasih kepada Kominfo dengan mengadakan diskusi terkait digitalisasi yang dapat membeikan literasi digital bagi masyarakat.
Baca Juga:
Anggota DPR Nikmati Kenaikan Tunjangan, Adies Kadir Sebut Gaji Tak Naik 15 Tahun
Selain itu, ia menyatakan bahwa sosial media saat ini sudah berkembang dengan pesat sehingga masyarakat dapat menggunakan sosial media dengan sepenuh hati dari mana saja, tidak seperti negara lain yang mengekang kebebasan menggunakan media sosial.
“Seperti di Korea Utara, dimana masyarakatnya belum kenal dengan media sosial dimana pemerintahnya yang diktator,” kata Tjen.
“Begitu juga di Myanmar, media sosialnya sudah cukup baik namun pemerintahnya di kudeta sehingga mereka kembali kebelakang,” tambahnya.
Baca Juga:
YLKI: Beban Royalti Musik di Restoran Tak Sepatutnya Ditagihkan ke Konsumen
Rudianto berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan juga Kominfo untuk terbuka dalam penggunaan internet.
“Karena kebebasan ini kita dapat mencari informasi, ilmu ataupun lainnya baik tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Tjen.
Tetapi menurutnya, masyarakat harus tetap bijak dalam menggunakan media sosial dimana informasi hoax terus banyak beredar, ujaran kebencian yang berimplikasi beberapa kelompok teraniaya.