Dia menjelaskan bahwa kebingungan ini berpangkal pada perbedaan keterangan antara masing-masing tersangka. Salah satunya terkait keterangan kejadian di Magelang.
"Kita kan tahu bersama ada perbedaan keterangan dalam BAP Bharada E yang dulu dan sekarang. Kemudian antara Bharada E dan FS. Yang mana FS ini kan satu jalur dengan Brigadir RR. Apakah keterangan mereka sama terkait kejadian di Magelang. Kok bisa sama? Berarti kan sepakat soal pelecehan seksual itu," jelasnya.
Baca Juga:
Menteri Yassona Laoly Janjikan Perlindungan bagi Richard Eliezer
Menurutnya, alat lie detector ini tidak akan keliru. Namun manusia dan pertanyaannya bisa keliru.
"Alat nggak akan keliru. Tapi manusia dan pertanyaannya bisa keliru," ujarnya.
Dia pun menjelaskan kemungkinan seseorang dalam menghadapi uji lie detector. Di negara-negara maju, lanjut dia, militer dan intelijen memang dilatih untuk menyiasati poligraph.
Baca Juga:
LPSK Cabut Perlindungan Eliezer, Pakar: Jangan Seperti Selebritas
"Kemungkinan terakhir ya, tapi kalau levelnya sudah tinggi, di militer dan intelijen itu mereka diajarin untuk counter poligraph supaya kalau tertangkap tidak membocorkan rahasia negara. Aku nggak tahu kalau polisi," ungkapnya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.