Kebijakan pembatasan plastik ini bukan hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga reputasi internasional Bali sebagai destinasi wisata dunia,” jelasnya.
Tohom, yang juga seorang Pengamat Energi dan Lingkungan, menambahkan bahwa pendekatan berbasis sumber dalam pengelolaan sampah adalah strategi paling efektif untuk mencegah krisis lingkungan sejak dari hulu.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi PLN yang Siap Beri Kompensasi ke Semua Pelanggan Terdampak Blackout 2 Mei Lalu
Ia menekankan bahwa ketegasan dalam penegakan sanksi atas pelanggaran terhadap aturan-aturan tersebut menjadi kunci sukses dari inisiatif ini.
“Saya berharap ada audit rutin dan pelibatan masyarakat secara aktif, termasuk sekolah dan komunitas adat. Perubahan budaya adalah inti dari gerakan ini,” ujarnya.
Tohom juga mengajak daerah-daerah lain di Indonesia untuk meniru keberanian Bali dalam mengusung regulasi yang berdampak nyata.
Baca Juga:
Ribuan Pecalang Deklarasi Tolak Kehadiran Preman Berkedok Ormas di Pulau Dewata
Menurutnya, pemerintah pusat perlu memberi insentif atau dukungan anggaran khusus bagi daerah yang berkomitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Sebelumnya, dalam peluncuran Gerakan Bali Bersih Sampah di Taman Budaya Art Center Denpasar pada 11 April 2025, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa Bali adalah provinsi pertama yang berani mendeklarasikan gerakan bebas sampah plastik.
Ia menyebut langkah ini bisa menjadi role model nasional.