Hal ini bisa dilihat pada berbagai indeks dan data, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang masih belum mencapai target yang diharapkan.
Selain itu, isu kekerasan terhadap perempuan dan anak masih merupakan salah satu isu terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
Kemen PPPA Gandeng Kemkomdigi Tingkatkan Literasi Digital Perempuan dan Anak
Berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021 dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2021, angka prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi, baik itu kekerasan secara fisik, psikis, seksual, dan bentuk kekerasan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo mengucapkan terima kasih kepada Menteri PPPA atas kerja sama yang telah terjalin selama ini.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Menteri PPPA yang selalu menjaga hubungan yang kokoh dengan KOWANI. Kami senantiasa memberikan dukungan satu sama lain dan saling memberikan motivasi serta inspirasi dalam menjalankan program-program untuk kepentingan perempuan dan anak, di segala bidang di masa sekarang maupun mendatang, khususnya dalam kasus kekerasan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
Mengutip Kofi Annan, katanya, agar KOWANI dapat menjalankan organisasi dengan baik, perempuan harus menjadi ibu bangsa yang cerdas dan berkarakter.
“Tidak ada alat pembangunan yang lebih efektif daripada pemberdayaan perempuan,” tutup Giwo.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.