Bahlil menjelaskan bahwa Presiden telah memerintahkan kepada mereka untuk mencari investor di berbagai sektor, tidak hanya di sektor nikel, copper, atau timah.
Indonesia memiliki cadangan yang sangat besar dari pasir kuarsa, yang merupakan salah satu bahan baku utama untuk pembuatan kaca dan panel surya. Dalam era energi hijau, pasir kuarsa dan pasir silika ini akan menjadi bahan yang sangat dibutuhkan.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Jawab Tudingan Bohong Soal Investasi Rp175 Triliun di Rempang
Bahlil juga menyebut bahwa mereka sedang menjajaki kerja sama dengan Xinyi Group, perusahaan kaca terbesar asal China, yang berencana untuk berinvestasi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
"Xinyi ini adalah perusahaan terbesar pabrik kaca dunia. Dia menguasai market share dunia itu 20 persen lebih. Nah saya lakukan diskusi, mereka akan berniat lakukan investasi di Rembang," katanya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.