Menurut
perhitungannya, stok beras cadangan Bulog saat ini hanya sekitar 800.000 ton.
Sebanyak
270.000 - 300.000 ton dari stok tersebut
merupakan beras hasil impor tahun 2018 lalu.
Baca Juga:
Ombudsman RI: Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras
Adapun
beras sisa impor itu berpotensi mengalami penurunan mutu.
Artinya,
tanpa menghitung beras sisa impor, maka stok beras Bulog hanya berkisar 500.000 ton.
Di sisi
lain, penyerapan gabah oleh Bulog belum optimal pada masa panen raya.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Impor 3 Juta Ton Beras di 2024
Hingga
pertengahan Maret, serapan gabah setara beras baru mencapai 85.000 ton dari
perkiraan harusnya 400.000 - 500.000 ton.
"Ini
menyebabkan stok Bulog pada saat ini jadi yang paling rendah dalam
sejarah," ujar Lutfi.
Kendati
demikian, rendahnya penyerapan tersebut bukanlah kesalahan Bulog.