Ia menjelaskan bahwa dalam setiap Kwh listrik yang dihasilkan mengandung emisi karbon yang perlu dikendalikan.
Sementara pada sisi lain menurutnya PLN memiliki aset PLTU yang banyak mengandalkan batu bara sehingga muncul ide pengurangan emisi lewat co-firing selain opsi melakukan pensiun dini atas aset tersebut.
Baca Juga:
DPRD Medan Bahas Ranperda Pencegahan Kebakaran, Libatkan LSM dan Akademisi
Dari pembangkitan batubara disebut menghasilkan emisi karbon 1kg untuk setiap Kwh yang dihasilkan.
“Tetapi kita hadir disini untuk menentukan masa depan kita, generasi mendatang harus punya masa depan lebih baik. Caranya, kolaborasi untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Darmawan.
PLN saat ini meningkatkan penggunaan co-firing ini di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Pidana Korporasi Masih Jadi PR Hukum Indonesia, Akademisi dan Kajati Jatim Serukan Reformasi
Selain untuk menekan emisi karbon yang dikeluarkan dari PLTU, keterlibatan masyarakat dalam pengembangan biomassa bisa menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.