Sebanyak 253 lembaga ekonomi lokal terdiri dari koperasi, BUMDes, dan pelaku UMKM telah berkontribusi memasok bahan makanan ke SPPG.
“Sebanyak 75.325 orang terlibat di dalam program MBG sebagai personel di SPPG. Jumlah ini bertambah 2.804 orang dari pekan lalu,”
ungkap Redy.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Dukung Penuh Program MBG, Ciptakan Lapangan Kerja dan Dongkrak Ekonomi
Ia menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan makanan, melainkan sebuah infrastruktur sosial yang berdampak pada sektor kesehatan, pendidikan, serta penggerak ekonomi masyarakat.
“Bagi anak-anak, data menunjukkan sudah ada dampak awal yang positif, yakni tampak peningkatan status gizi setelah intervensi MBG,” jelas Redy.
Menariknya, meski memasuki masa liburan sekolah, program MBG tetap berjalan. Distribusi makanan tetap dilakukan enam hari dalam seminggu, dengan pengiriman utama pada hari Senin dan Kamis.
Baca Juga:
Program MBG Dorong Ekonomi Lokal, Tamsil Serukan Akselerasi Nasional
“BGN akan tetap mendistribusikan MBG tanpa terpengaruh jadwal libur sekolah, distribusi MBG akan tetap dilakukan selama enam hari. Sedangkan untuk frekuensi dilakukan pengiriman di hari Senin dan Kamis, dengan kombinasi berupa makanan siap santap dan makanan dalam kemasan,” katanya.
Redy menyebutkan, paket makanan yang dibagikan selama liburan terdiri dari kombinasi makanan siap santap dan makanan kemasan yang dikonsumsi selama beberapa hari ke depan.
“Kemudian di hari Kamis, kami mendistribusikan lagi makan siap santap. Dan pada hari Kamis diberikan paket makanan dalam kemasan untuk hari Jumat dan Sabtu,” imbuhnya.