Menurut Dekan Fakultas Ilmu Rekayasa, Universitas Paramadina, Dr. Harry T. Achsan, M.Kom. kegiatan tahunan ini merupakan kerjasama antara Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion dengan Inprodes didukung oleh Ikatan Alumni Desain Produk Universitas Paramadina.
"Keterlibatan tiga pihak ini merupakan wujud kolaborasi antara mahasiswa dosen dan alumni dalam meningkatkan peran keilmuan desain, desainer profesional dan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas masyarakat dan lingkungannya." paparnya.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Lebih lanjut Ira memaparkan bahwa pameran ini menampilkan produk-produk karya akademik mahasiswa, disandingkan dengan karya non akademik, karya dosen dan karya alumni.
Diantara karya tersebut, terdapat karya mahasiswa pemenang The Most Favourite Design in Design Boulevard di Pameran International Furniture Fair Indonesia IFFINA 2023 dan karya alumni Dwi Nuraini yaitu Lurik Canister Small yang diproduksi PT Homeware International Indonesia yang baru-baru ini memperoleh Best Design 2023 dari Good Design Indonesia dan GMark Jepang.
"Penghargaan bergengsi ini merupakan penghargaan tertinggi bagi karya desain produk di Indonesia. Selain pameran produk, kegiatan ini juga menampilkan area Market Day, yaitu ajang jual-beli produk dan kuliner unik yang diikuti oleh mahasiswa dan peserta umum." Paparnya.
Baca Juga:
The Lead Institute Universitas Paramadina Gelar Diskusi Kepemimpinan Profetik dan Pilkada 2024
Adapun Seminar Desain yang diselenggarakan secara hybrid bertajuk "Peran Desain untuk Mencapai Sustainable Development Goals" menampilkan pembicara M. Bijaksana Junerosano, CEO dan pendiri Waste 4 change dan Hendriana Werdhaningsih, dengan moderator Noel F Ardian.
Dalam presentasinya berjudul "Guiding The Way to a Sustainable Future Through the SDGs", Junerosano menyatakan bahwa mahasiswa harus lebih berani mencari inovasi.
"Jangan hanya memikirkan bagaimana produk dapat digunakan dengan baik oleh pengguna, desainer produk juga harus memikirkan bagaimana saat produk tersebut tidak digunakan lagi." Ungkapnya.