Kedua, penghargaan terhadap pangan lokal. Anak-anak diharapkan lebih mengenal dan menghargai jenis-jenis pangan lokal, sehingga mereka memahami keberagaman pangan di Indonesia dan manfaatnya.
Ketiga, pembentukan kebiasaan konsumsi yang sehat dan berkelanjutan. Harapannya, anak-anak mulai memiliki kebiasaan baik dalam mengonsumsi makanan dengan porsi seimbang dan menghindari pemborosan makanan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Para pemenang lomba makanan tradisional olahan tingkat SMP. (Foto: WahanaNews/Tio)
Keempat, kesadaran terhadap keberlanjutan pangan. Diharapkan anak-anak lebih memahami pentingnya menjaga sumber daya alam, seperti air dan tanah, yang dibutuhkan untuk produksi pangan.
Kelima, peningkatan rasa simpati terhadap mereka yang kurang beruntung. Anak-anak diajarkan untuk lebih bersyukur dan berbagi dengan orang-orang yang kekurangan, sehingga menumbuhkan empati dan keinginan untuk membantu sesama.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Keenam, pendidikan tentang ketahanan pangan. Anak-anak dapat memahami konsep ketahanan pangan dan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan di masa depan.
“Saya berharap dengan 6 harapan ini, anak-anak bisa tumbuh dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya pangan dan bagaimana mereka bisa turut berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam masa yang akan datang,” pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.