WAHANANEWS.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan bersama Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono meninjau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Tangerang untuk melihat langsung Skrining Tuberkulosis (TBC) dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 218 warga binaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi potensi penyakit, khususnya tuberkulosis yang diketahui memiliki angka penularan lebih tinggi di dalam Lapas dibandingkan di masyarakat umum.
Baca Juga:
Wamen Veronica Tan Sebut Kolaborasi Kunci Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Wakil Menteri PPPA menegaskan kesehatan menjadi aspek penting dalam pemberdayaan perempuan, terutama bagi mereka yang tengah menjalani masa hukuman.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan yang berkelanjutan untuk membantu perempuan binaan Lapas agar dapat kembali mandiri setelah masa hukuman selesai.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemen PPPA untuk memastikan perempuan di Lapas memeroleh dukungan yang mereka butuhkan, terutama dalam bidang kesehatan dan pemberdayaan. Seringkali pemberdayaan perempuan di Lapas berhenti setelah mereka dibebaskan. Kita harus memastikan ibu-ibu yang sudah dilatih tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga kesempatan untuk bekerja dan menghasilkan,” ujar Wamen PPPA, belum lama ini.
Baca Juga:
Wamen PPPA Dorong Kolaborasi untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Berdasarkan data Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan per 14 Oktober 2024, jumlah narapidana perempuan di Indonesia tercatat mencapai 10.053 orang, yang tersebar di berbagai lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan.
Meskipun tren ini menunjukkan angka yang relatif stabil, kondisi di dalam lembaga pemasyarakatan seringkali membawa tantangan tersendiri bagi perempuan.
Kelebihan kapasitas, fasilitas kesehatan yang terbatas, sanitasi yang kurang memadai, dan kebutuhan khusus terkait kesehatan reproduksi menjadi beberapa isu yang membutuhkan perhatian serius dari pihak terkait.