Meski terdapat irisan dan keserupaan, himpunan nilai-nilai di Aceh disebut Hadih Maja atau Narit Maja.
Sementara di Gayo disebut Peri Mestike.
Baca Juga:
Mabes Polri Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Reproduksi nilai di Aceh dilakukan melalui syair Doda Idi, sementara di Gayo melalui syair Janyun (Suganda, 2021: 37-38).
Sebagian dari kekayaan bahasa etnik kita itu telah punah dan sebagian lagi terancam punah.
Di antara yang sudah punah adalah Hoti, Hukumia, Hulung, Serua, Te’un, Palumata, Loun, Moksela, Naka’ela, Nila, Ternateno, Ibu, Saponi, dan Mapia.
Baca Juga:
Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke-96, Danrem 182/JO Bacakan Amanat Menpora
Sementara jumlah bahasa yang terancam punah sebanyak 163 bahasa etnik.
Sebuah bahasa dianggap bisa bertahan dari ancaman kepunahan jika memiliki paling tidak sekitar 1.000 penutur dan bahasa-bahasa yang tersebut di atas memiliki jumlah penutur yang kurang dari 500 orang (Patji, 2021: 318-320).
Apa makna kepunahan sebuah bahasa dari aspek kebudayaan?