Para pelajar Indonesia yang memilih untuk melanjutkan perguruan tinggi di luar negeri dan pelajar yang memilih untuk melanjutkan perguruan tinggi di Indonesia biasanya memiliki tujuan dan minat bakat yang berbeda.
Perlu kita tekankan bahwa banyak pelajar Indonesia yang berminat terhadap bidang yang khusus (niche subjects) dimana di Indonesia sayangnya belum ada ekosistem dan fasilitas yang memadai.
Baca Juga:
Hadapi Lonjakan Konektivitas Saat Ramadan dan Lebaran, Indosat Perkuat Jaringan dengan AI
Contohnya komputasi kuantum, kecerdasan buatan (artificial intelligence), serta rekayasa biomedis.
Universitas ternama di luar negeri terutama yang tergabung dalam list Ivy League, Oxbridge, serta perguruan tinggi bergengsi lain seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Stanford memiliki banyak inovasi dalam bidang teknologi, rekayasa ilmiah, serta memiliki ekosistem belajar yang memudahkan para mahasiswanya untuk mengembangkan talenta mereka serta menyediakan akses ke laboratorium-laboratorium papan atas serta jaringan langsung kepada para pemimpin industri di bidangnya.
Contohnya: Harvard University memiliki Harvard Stem Cell Institute, laboratorium stem cell biologi no 1 dunia yang banyak berkontribusi terhadap riset kelas dunia di bidang stem cell dan regeneratif biologi.
Baca Juga:
Celine Dion Peringatkan Penggemar Soal Lagu Palsu Berbasis AI di Platform Daring
MIT merupakan pioner dari pengembangan digital interface dan inovasi e-ink yang digunakan di Kindle. Jenner Institute di Oxford University merupakan lab ternama yang berkontribusi terhadap gebrakan-gebrakan vaksin untuk malaria, tuberculosis, hingga vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19.
Harvard Education dan Harvard Kennedy School juga merupakan sekolah yang menawarkan sumber daya yang tak tertandingi untuk pendidikan edukasi dan kebijakan publik serta mampu mengundang para pemimpin dunia untuk berbagi dalam forum-forum mereka.
Pengembangan Keterampilan Abad ke-21