Sebuah studi oleh Institute of International Education (IIE) menyatakan bahwa mahasiswa yang belajar di luar negeri menunjukkan peningkatan keterampilan memecahkan masalah, keterbukaan pikiran, dan pemahaman lintas budaya yang merupakan keterampilan penting di abad ke-21 (21st-century skills).
Atribut-atribut ini sejalan dengan kompetensi yang ingin dikembangkan Indonesia pada "Generasi Emas" 2045 untuk mendorong kemajuan ekonomi dan sosial bagi generasi muda Indonesia.
Baca Juga:
Kemajuan Teknologi AI, Komnas HAM Wanti-wanti Ancam Privasi dan Hak Asasi
Seiring dengan semakin terintegrasinya bangsa ini ke dalam ekonomi global, memiliki pemimpin dan profesional yang dapat menavigasi kolaborasi dan negosiasi internasional akan menjadi sangat penting.
Tidak hanya dukungan infrastruktur akademis, dengan tinggal di luar negeri, pelajar Indonesia akan mampu mengelola tantangan hidup mandiri, dan menavigasi lingkungan sosial yang beragam.
Hal ini tentunya akan menumbuhkan ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kompetensi budaya bagi pelajar Indonesia.
Baca Juga:
AI Tak Bisa Gantikan Semua, Inilah 10 Pekerjaan yang Tetap Butuh Sentuhan Manusia
Kualitas-kualitas ini sangat penting untuk meraih kesuksesan di dunia yang saling terhubung saat ini.
Perlu kita ingat bahwa dunia saat ini merupakan dunia yang jauh lebih terintegrasi secara global sehingga dalam proses menciptakan sumber daya manusia yang baik, Pemerintah Indonesia harus mendukung kebijakan-kebijakan yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan bibit unggul Indonesia termasuk mendukung lebih banyak lagi pelajar Indonesia yang memiliki minat dan tujuan untuk menimba ilmu di luar negeri.
Salah satu kritik awam terhadap dukungan untuk belajar di luar negeri adalah kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengalihkan perhatian dan sumber daya dari peningkatan universitas dalam negeri serta penelantaran program-program dalam negeri.