Sementara itu, Henrequeta da Silva (49), warga Dili, berharap pilpres ini akan menjadi akhir dari perselisihan antara para elite politik.
Kepentingan publik, kata dia, harus menjadi pertimbangan utama presiden terpilih dan juga kubu oposisi.
Baca Juga:
Bertemu Mendagin Timor-Leste, Mendag Bahas Peningkatan Kerja Sama Teknis Bidang Perdagangan
"Harapan saya, para pemimpin mengutamakan rakyat dan bisa saling berdialog, terutama di antara pemimpin yang berjuang untuk kemerdekaan. Ini adalah era di mana mereka harus bersama-sama membangun ekonomi yang lebih baik agar rakyat hidup makmur," ucap Henrequeta.
Perpolitikan Timor Leste belakangan panas setelah parlemen menolak rancangan anggaran yang disusun Presiden Lu-Olo pada tahun 2020.
Sejak saat itu, kekuatan konstitusional seluruh kebijakan yang dia ambil dipertanyakan oleh parlemen.
Baca Juga:
Ini Peran PKN STAN dan Indonesian AID dalam Reformasi Sektor Keuangan Republik Demokratik Timor-Leste
Bagaimanapun, Lu-Olo yakin akan kembali terpilih menjadi presiden.
"Jika saya terpilih lagi, saya akan tetap membela hak negara demokrasi dan membuat pembangunan yang berkelanjutan agar kehidupan rakyat lebih baik," ujarnya, Sabtu kemarin.
Adapun stabilitas pemerintahan disebut Ramos Horta kepada pers saat ditemui di lokasi pemungutan suara.