Kalau kita kembali ke awal masa Amerika Serikat era Republik, atau bahkan sebelumnya, ada setumpuk dinasti politik yang bergilir kekuasaan di New York.
Ada The Livingstons dinasty, ada the Clinton, the Hamilton, Van Burens, Wagners, the Roosevelts, dan the Kennedy.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Tapi di tangan Andrew Cuomo, yang bersiap-siap maju untuk ketiga kalinya, bayi dinasti politik itu tercederai oleh kasus pelecehan seksual, lalu ia memilih mundur sebagai Gubernur New York beberapa waktu lalu.
Dan Andrew Cuomo pun tamat.
Entah apa kata Anies Baswedan ketika Andrew Cuomo tersengat kasus pelecehan seksual dan mundur teratur beberapa waktu lalu?
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Sepengetahuan saya, semua langkah yang diambil Anies Baswedan di awal masa pandemik, adalah langkah yang diambil oleh Andrew Cuomo di New York, yang kerab bertentangan atau mendahului kebijakan Donald Trump, layaknya Anies yang mendahului wacana-wacana pandemik Jokowi.
Di saat awal pandemik itu, saya melihat betapa miripnya Anies Baswedan dengan Andrew Cuomo, baik dalam kebijakan maupun dalam konstelasi persaingan politik New York dan Gedung Putih.
Tapi Anies tidak berasal dari keluarga yang pernah menjadi Gubernur Jakarta sebelumnya.