Jumlah korban meninggal di kedua kota ini antara 129.00 hingga 226.000 orang.
Tingginya korban akibat bom ini membuat Oppenheimer sangat menyesal.
Baca Juga:
Jepang Sudah Lepaskan Air dari Reaktor Nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik
Dua bulan setelah bom atom dijatuhkan di Jepang, Oppenheimer mundur dari jabatannya sebagai Direktur Laboratorium Los Alamos.
Pada 1947 hingga 1952, ia menjabat sebagai penasihat Komisi Energi Atom Amerika Serikat, posisi yang ia manfaatkan untuk mendorong perlunya kontrol internasional untuk mencegah proliferasi senjata nuklir dan juga mendesak penghentian perlombaan senjata antara AS dan Uni Soviet.
Sebelum bom atom memporak-porandakan Hiroshima dan Nagasaki, masing-masing pada 6 dan 9 Agustus 1945 yang menewaskan puluhan ribu orang, Oppenheimer pernah berujar, yang kemudian banyak diterjemahkan sebagai penyesalan.
Baca Juga:
Hari Ini Peringatan 78 Tahun Bom Hiroshima di Jepang, Ini Efek Ledakan Nuklir
Pada 16 Juli 1945, tim Oppenheimer berhasil melakukan uji coba ledakan bom atomi Alamogordo, New Mexico.
Pagi itu, dari kejauhan, ia melihat efek ledakan berupa awan jamur yang membumbung tinggi ke angkasa.
Ia berujar, "Saya teringat dengan kalimat di kitab Hindu, Bhagavad-Gita... 'Sekarang saya menjadi Kematian, sang penghancur dunia'."