Ilmuwan-ilmuwan lain menggunakan asam triiodobenzoic untuk membuat Agen Oranye, herbisida yang bisa menggunduli hutan dan tanaman.
Inilah yang dilakukan militer Amerika Serikat dalam Perang Vietnam 1955-1975.
Baca Juga:
Jepang Sudah Lepaskan Air dari Reaktor Nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik
Mulai 1962 hingga 1970, tentara AS menjatuhkan kurang lebih 20 juta galon herbisida untuk merusak tanaman dan membongkar posisi serta rute yang dipakai oleh gerilyawan Viet Cong.
Agen Oranye tidak hanya merusak tanaman tapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Komponen Agen Oranye yang paling berbahaya adalah dioxin, polutan yang bisa bertahan hingga beberapa dekade dan dapat memicu kanker, cacat bagi bayi dalam kandungan, masalah infertilitas, dan serangan terhadap sistem syaraf dan sistem kekebalan.
Baca Juga:
Hari Ini Peringatan 78 Tahun Bom Hiroshima di Jepang, Ini Efek Ledakan Nuklir
Peringatan yang dikeluarkan Galston dan sejumlah saintis lain mendorong pemerintah AS melakukan kajian.
Setelah hasilnya keluar, Presiden AS ketika itu, Richard Nixon, memerintahkan penghentian penyemprotan Agen Oranye.
Pemanfaatan temuannya untuk kepentingan yang merusaknya membuatnya sadar bahwa temuan ilmiah apa pun bisa dibelokkan dan berdampak negatif.