Nobel sendiri, sampai ia meninggal, memiliki 355 paten.
Setahun sebelumnya, pada 1866, Nobel mengembangkan metode yang memungkinkan penggunaan bahan peledak nitrogliserin --yang kekuatannya lebih besar dari serbuk mesiu-- secara aman.
Baca Juga:
Jepang Sudah Lepaskan Air dari Reaktor Nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik
Yang ia lakukan adalah mencampur nitrogliserin dengan kieselguhr yang membuatnya berubah menjadi semacam pasta dan bisa dibentuk seperti batangan.
Selain menemukan dinamit, Nobel juga menemukan detonatornya.
Penemuan ini membuka era baru di bidang konstruksi, selain juga mendatangkan kekayaan ke sang penemu.
Baca Juga:
Hari Ini Peringatan 78 Tahun Bom Hiroshima di Jepang, Ini Efek Ledakan Nuklir
Namun, dinamit tidak hanya dipakai untuk kepentingan sipil.
Militer juga memanfaatkan temuan ini, yang menyebabkan jatuhnya korban ratusan ribu orang.
Di surat wasiat yang ditinggalkan Nobel, ia antara lain meminta kekayaannya dimanfaatkan untuk mendirikan yayasan.