Dengan keterbatasan pandangan mata dan kedalaman hati, saya hanya mencoba untuk berpikir positif tentang aksi teranyar Risma di Gorontalo.
Menutup catatan ini, saya ingin mengutip pandangan Suleman Bouti, seorang budayawan yang juga pengajar di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo.
Baca Juga:
Bareskrim Bongkar Peredaran Sianida Ilegal 494 Ton, Selidiki Izin Impor
“Biarkan Bu Risma dengan gaya marah-marahnya, kita ambil positifnya bahwa orang Gorontalo terbuka untuk dimarahi kalau salah. Orang Gorontalo merasa berterima kasih kepada yang datang marah-marah asal untuk kebaikan,” kata Suleman Bouti.
Sebuah statement yang adem sangat.
Karena, saya yakin, Risma sendiri bukan sedang memarahi orang Gorontalo, apalagi suku Gorontalo.
Baca Juga:
70 Persen ASN Gorontalo Perempuan, BKN Puji Penerapan Manajemen Talenta
Dia sedang memarahi orang yang salah, apapun KTP-nya, dari manapun sukunya… (Yukie H. Rushdie, Pemimpin Redaksi WahanaNews)-yhr
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.