Banyak orang terjebak pada cara berpikir konservatif; memanusiakan Tuhan, merasa memiliki hak mendikte kemauan Tuhan, tahu pemikiran Tuhan, dan bahkan berhak bertindak atas nama Tuhan.
Baca Juga:
Paus Benediktus Meninggal Dunia, Menag: Dia Sosok yang Jembatani Perbedaan
Indonesia Satu Warna?
Kemudian, Menteri Agama pada saat pencanangan Desa Sadar Keberagaman di Bantul pada 29 September lalu juga menyatakan bahwa masih ada sekelompok masyarakat yang menginginkan Indonesia satu warna.
Ini menjadi menarik dicermati karena esensi dari pidato aktris Cinta Laura Kiehl dan pernyataan Menteri Agama saling berkelindan dengan konsep moderasi keberagamaan.
Baca Juga:
Beri Sambutan Natal, Yaqut Bahas Pemimpin yang Hargai Keragaman
Bhinneka Tunggal Ika realitasnya masih sebatas moto, dan konsep satu warna mengisyaratkan betapa masifnya upaya menafikan keberagaman lewat gempuran terhadap bangunan pluralisme bangsa Indonesia.
Istilah mayoritas dan minoritas belakangan menjadi konsep politik menarik.
Lahirnya terminologi mayoritarianisme; yang mayoritas dalam populasi berhak menentukan keputusan dalam konteks berdemokrasi di Indonesia, adalah bukti nyata.