Hedonisme sendiri, dalam wikipedia, mengartikan pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Baca Juga:
BI Jatim Catat Nilai Kerja Sama Rp55,8 Miliar dari Java Coffee Fest
Biasanya, hedonisme identik dengan penilaian negatif. Pasalnya, orang dengan sikap hedonisme dianggap hanya menghambur-hamburkan uang atau boros hanya demi kesenangan dan lifestyle yang tidak ada habisnya.
Padahal, ternyata, hedonisme tidak selalu mengarah kepada hal negatif, tergantung dari cara dan bijaknya personal dalam melakukan hedonisme.
Ngopi, ternilai menjadi salah satu hedonisme yang positif selain daripada image konsumtif.
Baca Juga:
Daftar 5 Kopi Termahal Asal Indonesia, Ada yang Sampai Rp21 Juta per Kg
Tidak selalu aktivitas ngopi itu menjadi salah satu hedonisme yang cenderung boros. Hal itu ketika individu benar-benar menyikapi budaya ngopi sesuai dengan porsi dan kebutuhannya.
Ngopi, kini menjadi salah satu akses atau perumpamaan sederhana seseorang untuk menjalin atau terjalinnya sebuah komunikasi berkualitas.
Seperti, pembahasan bisnis, projek perkerjaan, rencana usaha, kerja kelompok belajar mulai dari siswa hingga mahasiswa, reuni, atau rapat-rapat penting lainnya, semua menggunakan perumpamaan ngopi.