Ini mengikuti model AS, Inggris dan banyak negara lainnya.
Demokrasi majoritarian menganut prinsip bahwa pemenang mendapatkan semua, winner takes all.
Baca Juga:
Geger Pernyataan 'Suara Bukan Segalanya', Menteri Tanzania Dicopot
Pihak yang kalah harus berada di luar kekuasaan eksekutif, bisa gigit jari.
Mereka harus terus berjuang untuk bisa menang di proses elektoral berikutnya.
Kompetisi elektoral kita sangat kompetitif, jauh lebih kompetitif dibanding Amerika.
Baca Juga:
Blak-blakan ke PDIP, Prabowo: Tak Masalah jika Tak Berkenan Gabung
Pemilihan langsung melalui popular vote diselenggarakan di semua level pemerintahan, mulai dari Presiden sampai Kepala Desa.
Dengan pemilu legislatif yang menggunakan sistem proporsional terbuka, seorang calon legislatif (caleg) tidak hanya harus mengalahkan caleg dari partai lain, dia juga harus bertempur dengan caleg dari partai mereka sendiri.
Maka, dalam hal kompetisi elektoral ini, kita lebih Amerika dibanding Amerika.