"Gempa memberi tekanan pada lebih lapisan plastis di bawahnya; saat tekanan di lapisan yang lebih dalam mengendur, tekanan menyebar ke luar," tulis Daryono.
"Gunung lumpur 'Pulau baru' akhirnya terbentuk ketika cairan dan gas dalam Bumi menemukan jalan keluar ke permukaan melalui rekahan batuan yang terbentuk akibat guncangan gempa kuat," tulisnya.
Baca Juga:
Keresahan Warga Gonting Malaha atas Judi Tembak Ikan, Tindakan Polsek Bandar Pulau Dinantikan
"Namun demikian umumnya 'pulau baru' ini akan hilang dengan sendirinya," Daryono menambahkan.
Ia juga mengutip beberapa peristiwa serupa yang pernah terjadi di tahun sebelumnya yakni:
1. Gempa Ormara, Makran, M 8,1 pada 28 November 1945
Baca Juga:
Bukan Pulau Jawa, Salah Satu Pulau Terpadat di Dunia Ada di Indonesia
2. Gempa Niikappu, Jepang, M 8,6 pada 4 Maret 1952.
3. Gempa Gobi Altay, Mongolia, M 8,3 pada 4 Desember 1957
4. Gempa Kandewari, Pakistan M 7,7 pada 26 Januari 2001