Dengan bergabungnya tim IOI 2022 ke IA TOKI, tutur Reinhart, akan menjadi semangat baru untuk kolaborasi pengembangan prestasi generasi selanjutnya.
“Jadi yang bergabung ke IA TOKI bukan hanya yang berkompetisi saja, tapi termasuk yang mengikuti pelatihan nasional sebagai persiapan dan seleksi IOI,” ujarnya.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siap Identifikasi 9 Kerangka Tentara Jepang Korban PD II di Biak
Reinhart menjelaskan, para alumni yang tergabung dalam IA TOKI memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan bersama-sama.
Mulai dari membuat platform pembelajaran informatika daring untuk para siswa yang ingin mengikuti olimpiade informatika melalui laman tlx.toki.id/ dan kujawab.com.
Selain itu, para alumni terlibat langsung dalam proses pelatihan tim olimpiade komputer Indonesia sebagai pelatih, pembuat soal, pengurus teknis, dan lainnya.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp14,69 Triliun untuk Program KIP Kuliah 2025
“Para alumni berkolaborasi untuk menyelenggarakan kompetisi olimpiade internasional di mana Indonesia menjadi tuan rumah seperti di APIO 2020, APIO 2021, dan IOI 2022,” tuturnya.
Peraih medali perak Indonesia, Albert Yulius Ramahalim, siswa SMA Ricci 1 Jakarta, menceritakan pengalamannya mengikuti IOI 2022.
Ia mengaku tidak menyangka bisa sampai pada tahap internasional dan memenangkan medali.