Manusia bisa dengan mudah membawa dirinya dan spesies lainnya yang tak terhitung jumlahnya menuju kepunahan dalam beberapa abad mendatang.
Indikatornya, manusia tidak mengurangi perilaku yang menyebabkan laju perubahan iklim yang memburuk.
Baca Juga:
Pisah Sambut Kajari Samosir: Estafet Kepemimpinan di Bumi Ulos
Kematian Matahari
Tentu saja, konteks dari proses dan perhitungan ini berkaitan dengan domain ilmu pengetahuan murni, terutama dalam ranah sains.
Bagi para ilmuwan, tantangan utama yang dihadapi oleh planet kita adalah perubahan evolusi matahari.
Baca Juga:
Pesawat Antariksa China dalam Perjalanan Pulang ke Bumi, Bawa Sampel Sisi Jauh Bulan
Menurut Ravi Kopparapu, seorang ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, "Bumi diperkirakan memiliki periode sekitar 4,5 miliar tahun sebelum matahari mencapai tahap raksasa merah besar dan akhirnya menelan Bumi."
Fase raksasa merah merupakan waktu di mana sebuah bintang telah mencapai titik akhir dari evolusinya, menjadi semacam krisis akhir, di mana tidak ada lagi bahan bakar hidrogen untuk menjalankan reaksi fusi nuklir, dan bintang tersebut mulai meredup.
Badan Antariksa Eropa (ESA) menjelaskan bahwa fase ini dimulai pada tahap akhir evolusi bintang, ketika bintang tersebut telah habis mengonsumsi hidrogen sebagai bahan bakar untuk fusi nuklirnya, dan proses penuaan pun dimulai.