Planet kita tercinta akan mengalami panas ekstrem jauh sebelum Matahari menyelesaikan transisinya menjadi raksasa merah.
"Ketika proses kematian matahari meningkat, suhu lautan akan menguap, atmosfer pada akhirnya akan hilang, dan gaya pasang surut gravitasi matahari akan menghancurkan Bumi,” kata dia.
Baca Juga:
Pisah Sambut Kajari Samosir: Estafet Kepemimpinan di Bumi Ulos
Sekitar 1,3 miliar tahun dari sekarang, manusia tidak akan mampu bertahan hidup secara fisiologis di alam, Bumi kita.
Kondisi panas dan lembab akan menyerang kita tanpa henti.
"Dalam waktu sekitar 2 miliar tahun, lautan mungkin akan menguap ketika luminositas matahari hampir 20 persen lebih tinggi dibandingkan sekarang," kata Kopparapu.
Baca Juga:
Pesawat Antariksa China dalam Perjalanan Pulang ke Bumi, Bawa Sampel Sisi Jauh Bulan
Beberapa kehidupan kemungkinan bisa bertahan hingga saat itu, seperti ekstriofil yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal di dasar laut. Sementara manusia sudah selesai.
“Manusia dan semua kehidupan kompleks sangat membutuhkan lingkungan layak huni. Diserang demam yang hanya mencapai 3,3 derajat selcius saja bisa mengancam nyawa manusia," kata Rodolfo Garcia, seorang mahasiswa doktoral astronomi dan astrobiologi di Universitas Washington.
"Suhu bola basah yang berbahaya, di mana manusia tidak bisa lagi mendinginkan tubuh dengan berkeringat akan segera terjadi, hanya beberapa derajat lagi," kata Kopparapu.